. Siswa cerdas malah ditampar

Rabu, 04 Desember 2013

Siswa cerdas malah ditampar


Mungkin kalian juga pernah mendengar kisah ini, kisah yang seringkali saya ceritakan kepada murid-muridku dikelas.
Seorang anak kecil berusia 10 tahun yang duduk dibangku sekolah dasar. Pada suatu kesempatan gurunya memberikan soal matematika kepada seluruh siswa. Setelah diberikan, tanpa menunggu waktu yang lama sang murid tadi pun dengan percaya diri langsung menjawabnya, dan jawabannya benar. Berikutnya gurupun kembali memberikan pertanyaan yang lebih sulit dari pertanyaan sebelumnya, dan kembali dengan sangat cepat anak tadi langsung menjawabnya, jawaban benar. Soal terus diberikan kepada seluruh siswa dan anak itu pun menjawab semua pertanyaan itu dengan cepat dan tepat. Hingga akhirnya guru tersebut memberikan soal yang dipikirnya tidak akan mungkin dijawabnya karena soal itu tidak pantas diberikan kepada anak setingkat dirinya. Soalnya yaitu 1+2+3+4+… dst sampai… +100. Dan anehnya anak tersebut dengan cepat kembali menjawab 5050, yah.. jawaban benar.
Setelah menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan benar, anak itu dipanggil ke depan kelas. Dan tanpa di duga anak yang pandai itu mendapat tamparan yang keras dari gurunya. Sungguh aneh, bukan diberikan hadiah malah tamparan, bukan pujian malah rasa sakit yang dia rasakan, dan seperti itulah yang terjadi padanya. Tapi apa alasan mengapa  gurunya melakukan itu? Gurunya kemudian berkomentar, itu karena kamu tidak memberikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk ikut mencari jawaban. Aneh dan sungguh sangat aneh.
Dia cerdas tapi dihukum. Tahukah anda siapa dia? Dialah Carl Friedric Gauss, penemu rumusBarisan dan Deret Aritmatika. Terobosannya dalam matematika tetap digunakan hingga saat ini, terutama dalam kajian Teori bilangan dan Limit Aljabar. Selain mahir dalam matematika dia juga merupakan fisikawan dan ahli Astronomi

Itulah sepenggal kisah yang dialami oleh seoarang anak yang cerdas. Namun dibalik itu semua ada hikmah yang dapat diambil dari kisah tersebut. Bahwa semestinya anak tersebut tidaklah pantas menerima tamparan itu, dan yang pantas menerimanya adalah kita-kita ini yang selalu malas mengerjakan ketika diberikan soal, lambat selesai atau bahkan tidak dikerjakan. Disuruh bertanya juga tidak mau, dan kalau ujian namanya menyontek sudah jadi kebiasaan.
Dan untuk guru.
Mungkin ada benarnya pikiran dari guru di atas tadi dengan tidak ingin membiarkan satu siswa atau sebagian kecil saja yang aktiv dalam belajar. Namun begitu, semestinya lebih baik berpikir untuk mencari strategi dan membuat inovasi baru dalam kegiatan belajar. Sangat banyak teori-teori pembelajaran yang bisa dipelajari. Tapi ingat, pelakunya adalah anda, dan siswanya anda yang mestinya lebih tahu karakternya. Maka yang dapat anda lakukan setelah mempelajari segala teori adalah merancang strategi mengajar dan membuat inovasi baru dengan pikiran anda sendiri, dengan begitu pasti mudah mengaplikasikannya dalam kegiatan belajar-mengajar. Karena andalah perancangnya.

Itulah sedikit nasehat yang dapat saya titipkan untuk teman-teman guru dan terkhusus ananda semua siswa-siswi generasi harpan. Semoga ada manfaatnya. Aminn...

Related posts

Description: Siswa cerdas malah ditampar Rating: 4.5 Reviewer: Mr. zan ItemReviewed: Siswa cerdas malah ditampar
Al
Mbah Qopet Updated at: 22.45

0 comments:

Posting Komentar